Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Sumatera Utara: Klarifikasi Soal Dugaan Keracunan Menu MBG di Nias Utara
Koran Sibolga – Kepala BGN Sumut Belakangan ini muncul pemberitaan bahwa sekitar 18 siswa Sekolah Dasar di wilayah Nias Utara, Sumatera Utara, diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Isu ini menjadi perhatian publik karena menyangkut kesehatan anak-sekolah dan reputasi program nasional yang digulirkan guna meningkatkan gizi pelajar.
Pernyataan BGN Sumut
Menanggapi laporan tersebut, Kepala BGN wilayah Sumatera Utara menyampaikan beberapa poin klarifikasi:
BGN juga menyebut bahwa mereka akan melakukan verifikasi lebih lanjut, termasuk pemeriksaan menu, waktu penyajian, kondisi dapur yang menyajikan makanan, hingga prosedur distribusi dan penyimpanan makanan.
Baca Juga: Liverpool Keok 0-3 dari Crystal Palace di Anfield, Arne Slot Ungkap Alasan Ini Kalah di Carabao Cup
Analisis dan Implikasi
Artikel ini mengangkat sejumlah hal penting terkait insiden ini dan apa maknanya bagi program MBG dan dunia pendidikan di Sumut:
Kepercayaan terhadap program
Program MBG merupakan salah satu upaya besar pemerintah dalam meningkatkan pemenuhan gizi pelajar. Ketika muncul dugaan keracunan, kepercayaan publik terhadap jalannya program bisa terganggu—meskipun dugaan belum terbukti.
Akuntabilitas dan transparansi
Pernyataan BGN yang mengaku belum menemukan bukti dan akan menindaklanjuti menunjukkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program karena melibatkan anak-sekolah sebagai penerima manfaat.
Prosedur keamanan pangan
Dugaan keracunan ini mengingatkan bahwa aspek keamanan makanan (higienis, bahan baku, penyimpanan, distribusi) harus menjadi bagian tak terpisahkan dari program pemberian makan di sekolah. Ini termasuk SOP yang ketat dan pengawasan rutin.
Peran pengawasan dan koordinasi lintas pihak
Terjadi di lapangan bahwa sekolah, penyedia layanan (dapur/SPPG), BGN, dan Dinas Kesehatan/pendidikan provinsi/kabupaten harus bersinergi.
Kepala BGN Sumut Tantangan yang Muncul
Variabilitas lokasi: wilayah seperti Nias Utara mempunyai tantangan geografis, logistik dan infrastruktur yang bisa mempengaruhi kondisi penyimpanan dan penyajian makanan.
Sikap kewaspadaan vs stigma: meskipun belum terbukti keracunan akibat menu MBG, tudingan keracunan bisa menimbulkan stigma buruk terhadap program yang sebetulnya bertujuan baik.
Penutup
Klarifikasi dari BGN Sumut bahwa dugaan keracunan menu MBG di Nias Utara belum terbukti secara faktual menunjukkan bahwa peristiwa ini saat ini masih dalam tahap investigasi.
Pemangku kepentingan di tingkat sekolah, kabupaten, provinsi maupun pusat perlu terus memperkuat pengawasan, pelaporan dan transparansi agar program sebagus MBG bisa terlaksana dengan aman dan efektif. Program ini bukan hanya soal membekali anak sekolah dengan makanan bergizi, tapi juga soal kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik.






