Skintific
Skintific
Skintific Skintific Skintific

Jadi Menteri Terbaik, Menkeu Purbaya Dicueki saat Rapat 2 Momen Ini Jadi Bukti

Jadi Menteri Terbaik
Skintific

Jadi Menteri Terbaik, Tapi Dicueki di Rapat? Dua Momen Ini Soroti Nasib Menkeu Purbaya

Koran Sibolga – Jadi Menteri Terbaik Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa baru saja diganjar predikat “Menteri Terbaik 2025” oleh lembaga riset independen GovTrack Indonesia atas keberhasilannya menjaga stabilitas fiskal dan mendorong pertumbuhan inklusif di tengah tekanan global.

Namun, pencapaian itu tampaknya tidak berbanding lurus dengan penghargaan di ruang internal pemerintahan. Dua momen dalam rapat kabinet baru-baru ini menjadi sorotan warganet, di mana Purbaya tampak diabaikan oleh rekan-rekan sesama menteri, bahkan oleh pimpinan sidang. Potongan video dan foto yang beredar luas di media sosial menimbulkan pertanyaan: apakah Menkeu Purbaya sedang “dikucilkan” secara politik?

Skintific

Momen Pertama: Tak Diberi Waktu Bicara Saat Bahas Anggaran

Dalam rapat terbatas tentang alokasi anggaran kementerian 2026 di Istana Negara, Purbaya tidak diberi kesempatan menyampaikan pandangannya, meski isu utama berkaitan langsung dengan kementerian yang ia pimpin. Dalam rekaman yang viral di platform X (sebelumnya Twitter), terlihat Presiden langsung meminta masukan dari Menteri PPN/Bappenas dan Menko Perekonomian, lalu mengalihkan pembahasan ke sektor lain tanpa menyapa Menkeu.

Purbaya yang sudah membuka map presentasi tampak terdiam, lalu menutup dokumennya perlahan. Ekspresi wajahnya menuai simpati dari warganet, yang menilai perlakuan itu tidak pantas bagi seorang menteri keuangan yang terbukti berprestasi.

Itu menteri keuangan lho. Yang jaga APBN tetap sehat. Kok malah didiemin?” tulis salah satu komentar yang ramai disukai.Baru Sehari Menjabat, Menkeu Purbaya Diminta Diminta Mundur Usai Ucapkan  Pernyataan Kontroversial - Tribun Gorontalo

Baca Juga: Kapolda Sumut Resmikan Kapoldasu Cup 2025 di UNIMED, 48 Tim Pelajar Ambil Bagian

Momen Kedua: Tak Dihadirkan Saat Konferensi Pers Ekonomi

Momen lain terjadi saat konferensi pers pemerintah tentang kondisi ekonomi kuartal III. Meski banyak membahas soal defisit, utang, dan belanja negara, Purbaya justru tidak diundang hadir. Di podium, hanya tampak Menteri Perekonomian, Kepala BKPM, dan Gubernur BI.

Padahal, menurut sejumlah pengamat, seharusnya Menkeu menjadi aktor utama dalam menjelaskan data fiskal kepada publik.

Ini aneh. Menteri Keuangan absen dalam konferensi pers yang isinya 70% soal kebijakan fiskal,” ujar pengamat ekonomi dari UI, Riri Suryani. “Secara simbolik ini menunjukkan ada jarak antara Menkeu dan kekuasaan politik utama.”

Jadi Menteri Terbaik Kinerja Diakui, Tapi Tak Diakomodasi?

Purbaya selama ini dikenal sebagai teknokrat yang tidak banyak bermain politik. Ia berasal dari kalangan profesional dan masuk kabinet berkat rekam jejak sebagai ekonom senior di sektor keuangan dan perbankan. Gaya komunikasinya yang lugas dan datar mungkin tak selalu sejalan dengan dinamika politik internal yang penuh manuver.

Meski begitu, di bawah kepemimpinannya, defisit APBN ditekan hingga 1,9%, angka inflasi stabil di bawah 3%, dan rasio utang tetap terkendali.

Warganet: “Ini Nasib Profesional di Dunia Politik”

Respons publik di media sosial menunjukkan simpati besar terhadap Purbaya. Banyak yang melihat ini sebagai contoh bagaimana seorang profesional yang bekerja berdasarkan data bisa terpinggirkan dalam arena politik yang lebih mementingkan loyalitas dan citra.

Profesional kayak Pak Purbaya malah disingkirkan. Dunia politik memang keras,” tulis akun


Penutup

Fenomena “dicuekin”-nya Menteri Keuangan Purbaya di dua momen penting kabinet menjadi peringatan bahwa di balik gemerlap penghargaan dan kinerja, dinamika politik dalam pemerintahan bisa sangat personal dan tidak selalu rasional.

Skintific